Arsitektur Bioklimatik
Pengertian
Dalam Esiklopedia Nasional Indonesia, “Arsitektur adalah ilmu dan seni merancang bangunan, kumpulan bangunan dan struktur lain yang fungsional,terstruktur dengan baik serta memiliki nilai-nilai estetika” (Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1990).Menurut Yeang Kenneth, “Bioclimatology is the study of the relationship between climate and life, particulary the effect of climate on the health and activity of living things ”. Artinya, ”Bioklimatik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara iklim dan kehidupan terutama efek dari iklim pada kesehatan dan aktifitak sehari-hari”.
Bangunan bioklimatik adalah bangunan yang bentuk bangunannya disusun olehdesain penggunaan teknik hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempatdan data meteorologi, hasilnya adalah bangunan yang berinteraksi dengan lingkungan,dalam penjelmaan dan operasinya serta penampilan berkualitas tinggi. (YeangKenneth tahun 1996).Maka berdasarkan dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan Arsitektur Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkanpenyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitan iklim daerah tersebut.
Perkembangan Arsitektur Bioklimatik
Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari 1960-an. Arsitektur Bioklimatik merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur bioklimatik merupakan pencermian kembali arsitektur Frank Loyd Wright yang terkenal dengan arsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan prinsip utamanya bahwa didalam seni membangun tidak hanya efisiensinya saja yang dipentingkan tetapi juga ketenangannya, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan bangunannya, “Oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan, penguasaan secara fungsional, dan kematangan dalam pengolahan secara pemilihan bentuk,bahan dan arsitektur”.Akhirnya dari Frank Wright dan Oscar Niemeyer lahirlah arsitek lain seperti Victor Olgay pada tahun 1963 mulai memperkenalkan arsitektur bioklimatik. Setalah tahun 1990-an Kenneth Yeang mulai menerapkan arsitektur bioklimatik pada bangunantinggi bioklimatik yang memenangkan penghargaan Aga Khan Award tahun 1966 dan Award pada tahun 1966.
Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik
Penampilan bentuk arsitektur sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungansetempat- Meminimalkan ketergantungan pada sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
- Penghematan energi dari segi bentunk bangunan, penempatan bangunan,dan pemilihan material.
- Mengikuti pengaruh dari budaya setempat.Hal-hal yang harus dipehatikan dalam mendesain dengan tema bioklimatik strategipengendalian iklim
- Memperhatikan keuntungan matahari
- Meminimalkan perlakuan aliran panas
- Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap matahari
- Memperhatikan ventilasi
- Memperhatikan penguapan pendinginan, sistem atap.
Prinsip-prinsip Arsitektur Bioklimatik Secara Ekologi Menurut Kenneth Yeang
1. Penempatan Core Menurut Yeang
Posisi service core sangat penting dalam merancang bangunan tingkat tinggi.Service core bukan hanya sebagai bagian struktur, juga mempengaruhi kenyamanan ternal.Posisi core dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk, yaitu :- Core pusat
- Core ganda
- Core tunggal terletak pada sisi bangunan.
Core ganda memiliki banyak keuntungan, dengan memakai dua core dapat dijadikan sebagai penghalang panas yang masuk kedalam bangunan. Penelitianharus menunjukkan penggunaan pengkondisian udara secara minimum dari penempatan service core ganda yang tampilan jendala menghadap utara danselatan, dan core ditempatkan pada sisi timur dan barat. Penerapan ini juga dapat diterapkan pada daerah beriklim sejuk.
2. Menentukan Orientasi
Bangunan tingkat tinggi mendapatkan penyinaran matahari secara penuh dan radiasi panas. Orientasi bangunan sangatpenting untuk menciptakan konservasi energi. Secara umum,susunan bangunan dengan bukaan menghadap utara dan selatan memberikan keuntungan dalam mengurangi insulasi panas.Orientasi bangunan yang terbaik adalah meletakkan luas permukaan bangunan terkecil menghadap timur –barat memberikan dinding eksternal pada luar ruangan atau padaemperan terbuka. Kemudian untuk daerah tropis peletakan corelebih disenangi pada poros timur-barat. Hal ini dimaksudkan daerah buffer dan dapat menghemat AC dalam bangunan.3. Penempatan Bukaan Jendela
Bukaan jendela harus sebaiknya menghadap utara dan selatan sangat penting untuk mendapatkan orientasi pandangan. Jika memperhatikan alasan easthetic, curtain wall bisa digunakan pada fasad bangunanyang tidak menghadap matahari. Pada daerah iklim sejuk, ruang transisional bisa menggunakan kaca pada bagian fasad yang lain maka teras juga berfungsi sebagai „ruang sinar matahari‟, berkumpulnya panas matahari, sperti rumah kaca. Penempatan bukaan jendela pada bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar 13 berikut ini.Menggunakan kaca jendela yang sejajar dengan dinding luar dengan menggunakan kaca dengan sistem Metrical Bioclimatic Window (MBW). MBW didesain sebagai sistem elemen dengan fungsi yang dikhususkan untuk ventilasi,perlindungan tata surya, penerangan alami, area visualisasi, dan kebebasan pribadi serta sistem luar yang aktif. Sistem MBW disadur dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.Sistem ini bermaksud mengatur kondisi ternal ruangan dengan menggunakanmaksud bioklimatik teknik, yaitu :- Penurunan perolehan panas oleh radiasi surya
- Control perolehan panas oleh konveksi dan penggunaan ventilasi silangataupun dengan pemilihan cerobong asap.
Dengan penggunaan teknik diatas, maka pencahayaan lebih maksimal dan udara pada malam hari dapat menjadi lebih sejuk.
4. Penggunaan Balkon
Menempatkan balkon akan membuat area tersebut menjadi bersih dari panel – panel sehingga mengurangi sisipanas yang menggunakan panas. Karena adanya teras – teras yang lebar akan mudah membuat taman dan menanamtanaman yang dapat dijadikan pembayang sinar yang alami,dan sebagai daerah fleksibel akan mudah untuk menambahfasilitas – fasilitas yang akan tercipta dimasa yang akan datang.5. Membuat ruang Transisional
Menurut Yeang, ruang transisional dapat diletakkan ditengahdan sekeliling sisi bangunan sebagai ruang udara dan atrium.Ruang ini dapat menjadi ruang perantaran antara ruangdalam dan ruang luar bangunan. Ruang ini bisa menjadi koridor luar seperti rumah - rumah toko tua awal abad sembilan belas di daerah tropis. Membuat ruang transisional pada fasad bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar berikut ini. Menurut Yeang, penempatan teras pada bagian dengan tingkat panas yang tinggi dapat mengurangi penggunaan panel-panel anti panas. Hal ini dapat memberikan akses ke teras yang dapat juga digunakan sebagai area evakuasi jika terjadi bencana seperti kebakaran. Atrium sebaiknya tertutup, tetapi diletakkan diantara ruangan. Puncak bangunan sebaiknyadilindungi oleh sirip - sirip atap yang mendorong angin masuk kedalam bangunan. Hal ini juga bisa di desain sebagai fungsi Wind scoops untuk mengendalikan pengudaraan alami yang masuk kedalam bagian gedung6. Desain Pada Dinding
Penggunaan mebran yang menghubungkan bangunan dengan lingkungan dapat dijadikan sebagai kulit pelindung. Pada iklim sejuk dinding luar harus dapat menahan dinginnya musim dingindan panasnya musim panas. Pada kasus ini, dinding luar harusseperti pelindung insulasi yang bagus tetapi harus dapat dibuka pada musim kemarau. Pada daerah tropis dinding luar harus bisa digerakkan yang mengendalikan dan cross ventilation untuk kenyamanan dalam bangunan. Desain dinding pada bangunan bioklimatik.7. Hubungan Terhadap Landscape
Menurut Yeang, lantai dasar bangunan tropis seharusnya lebih terbuka keluar dan menggunakan ventilasi yang alami karena hubungan lantai dasar dengan jalan juga penting. Fungsi atrium dalam ruangan pada lantai dasar dapat mengurangi tinggkat kepadatan jalan. Tumbuhan dan lanskap digunakan tidak hanya untuk kepentingan ekologis dan eastetik semata, tetapi juga membuat bangunan menjadi lebih sejuk. Mengintegrasikan antara elemen boitik tanamandengan elemen boitik, yaitu : bangunan. Hal ini dapat memberikan efek dingin pada bangunan dan membantu proses penyerapan O2 dan pelepasan CO2.9. Menggunakan Alat Pembayang Pasif Menurut Yeang, pembayang sinar matahari adalah esensi pembiasansinar matahari pada dinding yang menghadap matahri secara langsung (pada daerah tropisberada disisi timur dan barat) sedangkan croos ventilation seharusnya digunakan (bahkan diruang ber-AC) meningkatkan udara segar dan mengalirkan udara panaskeluar. Pemberian ventilasi yang cukup pada ruangan dengan peraturan volumetric aliran udara. Dengan adanya ventilasi,maka udara panas diatas gedung dapat dialirkan kelingkungan luar sehingga dapat menyegarkan ruangan kembali.8. Penyekat Panas Pada Lantai
Menurut Yeang, insolator panas yang baik pada kulit bangunan dapat mengurangi pertukaran panas yang terik dengan udara dingin yang berasal dari dalam bangunan. Karakterisitk thermal insulation adalah secara utama ditentukan oleh komposisinya. Dengan alasan tersebut maka thermal insolation dibagi menjadi lima bagian utama, walaupun banyak insulator yang utama merupakan turunan produk jenis–jenis ini. Penyekat panas pada lantai bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar berikut ini.Lima jenis utama, adalah :- Flake (serpihan)
- Fibrous (berserabut)
- Granular (butiran–butiran)
- Cellular (terdiri dari sel)
- Reflective (memantulkan)
Struktur massa bangunan bekerja melepas panas pada siang hari dan melepas udara dingin pada siang hari.Pada iklim sejuk struktur bangunan dapat menyerap panas matahari sepanjang siang hari dan melepaskannya pada siang hari. Solar window atau solar-collector heat ditempatkan didepan fisik gedung untuk menyererap panas matahari.
Sumber: https://id.scribd.com/doc/111751856/Makalah-Arsitektur-Bioklimatik