Selasa, 07 Oktober 2014 0 komentar

Kebudayaan dan Kepribadian

Kebudayaan dan Kepribadian

- Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan Indonesia

  • Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
  Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,     misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,             Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita           temukan di daerah Asia Tenggara
  Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa         kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari       Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke                         semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara,   sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
  • Zaman Batu Muda (Neolithikum)
  Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk                         mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan                         mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk                               mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
  Ciri – ciri zaman batu muda :
  1. Mulai menetap dan membuat rumah
  2. Membentuk kelompok masyarakat desa
  3. Bertani
  4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup

  Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia       itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan         Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan     perunggu.
- Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
  • Kebudayaan Hindu dan Budha
  Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan   atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran     Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan               berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki           adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia,       khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme   maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi           dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin     dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa   Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago,               Singosari, dll.
  • Kebudayaan Islam
  Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka   islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau   Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum           abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.               Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya   Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
  Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara       pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat                 pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di             Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,               Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam           proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang   kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan           menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu,           agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah       yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera         Barat, dan Pesisr Kalimantan.
- Kebudayaan Barat
  Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan             kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara   Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama               bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan             berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul       bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota     pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan   sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
  Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan             memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang           timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan   asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam         penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah       kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang     dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat                         kemanusiaan bangsa Indonesia.
0 komentar

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

- Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel

        Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang saya ambil contoh dari tahun – tahun sebelumnya         Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008.


        Bisa kita lihat rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya.      Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk      dunia sangat pesat pertumbuhannya.

- Penggandaan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel 

       


        Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat     dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak           yang  berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing     mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan         hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain           dalam abad ini. 

- Faktor-faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

  1. Kematian (Mortalitas)
    Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
  2. Kelahiran (Natalitas)
    Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
- Rumus Kematian Yang Kasar dan Kematian Khusus
  • Rumus kematian yang kasar 
          CDR = D/P x K
          Ket :
          CDR       = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
          D             = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
          P             = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
          K             = Bilangan konstan 1000
  • Rumus kematian khusus
          ASDRx = Dx/Px x K
          Ket :
          ASDRx   = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
          Dx           = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
          Px           = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
          K             = Bilangan konstan 1000

- Angka Kelahiran

          Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap         1000 penduduk dalam waktu satu tahun.

  Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
  • Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
    Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
CBR = B/P x K
  Ket  :
  CBR        = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
  B             = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
  P             = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
  K             = Bilangan konstan 1000
  Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin     dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
  • Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat ASFR
    Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
  Ket :
  ASFRx   = Angka kematian menurut kelompok umur x
  Bx           = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
  Pfx          = Jumlah wanita pada kelompok umur x
  K             = Bilangan konstan 1000
  X             = Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti                         15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya
  Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak           terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita.         Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
- Pengertian Migrasi
  Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu   tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara   (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif     permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
  Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial)         dan dimensi waktu.
  Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan                     kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.
  Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua   komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu   wilayah. 
- Macam-macam Migrasi dan Proses Migrasi
  1. Migrasi masuk (in migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.
  2. Migrasi keluar (out migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.
  3. Migrasi neto (net migration), yaitu merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
  4. Migrasi bruto (gross migration), yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
  5. Migrasi total (total migration), yaitu seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang.
  6. Migrasi internasional (international migration), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
  7. Migrasi semasa hidup ((life time migration), yaitu migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya.
  8. Migrasi parsial (partial migration), yaitu jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan.
  9. Arus migrasi (migration stream), yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
  10. Urbanisasi (urbanization), yaitu bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam didaerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota.
  11. Transmigrasi (transmigration), yaitu pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
- Proses Migrasi

  1. Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal.
  2. Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk.
  3. Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.
  4. Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi.
  5. Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
  6. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
  7. Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.
  8. Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll).
  9. Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin.
  10. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk. 
- Akibat Migrasi

  1. Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
  2. Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
  3. Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
  4. Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
  5. Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
- 3 Jenis Struktur Penduduk

  1. Piramida Penduduk Muda, Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
  2. Piramida Stationer, Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
  3. Piramida Penduduk Tua, Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.
- Bentuk Piramida Penduduk
  • Piramida penduduk stasioner atau tetap, berbentuk granat
          Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia                           dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh           Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
  • Piramida penduduk muda, berbentuk limas
          Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia                 dewasaJumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh                 Negara : India, Brazilia, Indonesia.
  • Piramida penduduk tua, berbentuk batu nisan
          Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila                             dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka                   suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia,             Prancis.

- Pengertian Rasio Ketergantungan
  
  Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk         berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan               dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia     yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan         (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan   keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang         berkembang. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin                 tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup           penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency     ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung                 penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif   lagi.
 
;