ISD Bab VII MASYARAKAT PERDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Nama
: Zulfikar Zuhdi
Kelas
: 1TB03
NPM
: 2C314694
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana kebanyakan terjadi interaksi antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" berasal dari bahasa Arab, musyarakah. Dalam arti yang lebih luas yaitu sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi masyarakat,"sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.
Masyarakat bisa juga diterjemahkan dari kata society. Kata society berasal dari kata latin, societas, yang mempunyai makna hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas berinduk pada kata socius yang memiliki arti teman, sehingga makna society berkaitan erat dengan kata sosial. Secara tersirat, kata society memiliki kandungan arti bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Syarat - Syarat Menjadi Masyarakat
Syarat-syarat menjadi masyarakat yaitu sebagai berikut.
1. Mematuhi aturan yang dibuat oleh negara.
2. Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat.
3. Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim..
4. Menciptakan lingkungan yang tentram dan damai.
Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat Perkotaan adalah masyarakat yang dihuni oleh orang-orang heterogen kedudukan sosialnya. Masyarakat kota pada umumnya telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga sering kali pada umumnya muncul suatu individualisme pada tiap individu yakni kurangnya rasa sosialisasi dengan orang lain. Berikut ini merupakat ciri-ciri masyarakat perkotaan:
1. Kehidupan agamanya berkurang karena umumnya hanya duniawi saja yang dikejar tanpa mementingkan kelak akhirat nanti.
2. Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa mementingkan orang lain.
3. Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
4. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota karena sangat berpengaruh dari budaya luar.
5. Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi.
Pengertian Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang pada umumnya masih memegang nilai-nilai cultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan. Masyarakat pedesaan ini masih sulit berkembang karena tertutupnya oleh ajaran para leluhurnya, sehingga sulit untuk menerima hal baru. Namun secara tata krama sangat kental sekali yang namanya gotong-royong maupun bahu-membahu, jarang sekali masyarakat pedesaan yang dikenal kurang baik. Berikut ini merupakan ciri-ciri masyarakat pedesaan:
1. Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
2. Warga pedesaan memiliki sifat gotong-royong sangat tinggi daripada sifat individualismenya.
3. Masyarakat pedesaan masih bergantung dengan hal-hal yang terdahulu dan cenderung sulit untuk menerima hal baru.
4. Fasilitas-fasilitas umum masih jarang terdapat di pedesaan.
5. Akses menuju pedesaan yang terpencil sulit untuk ditempuh..
Tipe Masyarakat
Berikut tipe-tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan.
A. Masyarakat Terbuka
Dalam menerima perubahan, pada masyarakat terbuka dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Masyarakat yang Menerima Perubahan dengan Seleksi
Dalam tipe masyarakat yang demikian, perubahan yang ada disikapi dengan sikap selektif. Artinya perubahan yang membawa dampak positif bagi nilai-nilai di masyarakat tersebut akan diterima dengan tangan terbuka, sebaliknya perubahan yang dapat menimbulkan rusaknya norma-norma sosial yang telah ada ditolak keberadaannya. Masyarakat seperti ini tergolong masyarakat modern.
2. Masyarakat yang Menerima Perubahan Tanpa Seleksi
Semua unsur yang masuk dalam suatu masyarakat dianggap baik dan lebih maju, sehingga perlu diikuti, terutama unsur-unsur budaya dari dunia barat. Keadaan ini membuat sebagian masyarakat lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat merupakan hal-hal yang modern. Proses menerima semua unsur-unsur barat tanpa seleksi disebut WESTERNISASI.
Modern berbeda dengan westernisasi. Dalam hal ini berarti tidak semua yang datang dari Barat itu modern. Westernisasi harus kita tolak. Kita bukan orang Barat, tapi orang Indonesia yang memiliki nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial sendiri yang jauh lebih baik dari norma-norma sosial yang ada di Barat.
B. Masyarakat Tertutup
Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.
Perbedaan dan Ciri - Ciri Antara Masyarakat Desa dan Kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Menurut Soekanto, perbedaan tersebut sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, berapapun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, biasanya bersifat gradual.
Masyarakat desa dan masyarakat kota masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan terkadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin sebagai berikut:
Masyarakat Pedesaan
1. Perilaku Homogen.
2. Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan.
3. Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status.
4. Isolasi sosial, sehingga statik.
5. Kesatuan dan keutuhan kultural.
6. Banyak ritual dan nilai-nilai sakral.
7. Kolektivisme.
Masyarakat Perkotaan
1. Perilaku Heterogen.
2. Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan.
3. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi.
4. Mobilitas sosial, sehingga dinamik.
5. Kebauran dan diversifikasi kultural.
6. Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular.
7. Individualisme.
Hubungan Desa - Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang berhubungan erat dan saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja - pekerja musiman. Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan.
Begitu juga dengan masyarakat kota. Masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh masyarakat desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Di kota juga tersedia tenaga kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat desa, misalnya tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan, permesinan, elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
Oleh karena itu baik Masyarakat kota maupun desa jangan sampai berselisih, yang beranggapan masyarakat kota selalu memanfaatkan masyarakat desa yang nyatanya masyarakat desa pun bisa memanfaatkan Masyarakat kota. Jadi sebenarnya tidak ada yang saling memanfaatkan tetapi yang ada ialah saling membantu satu sama lain.
Aspek Positif dan Negatif
Aspek - Aspek Positif dan Negatif
Untuk menunjang aktivitas serta memberikan suasana aman, tenteram, nyaman, bagi warganya, kota diharuskan menyediakan fasilitas kehidupan dan mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat warganya. Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Unsur Lingkungan Perkotaan
Suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang meliputi :
1. Wisma, mengembangakan daerah perumahan sesuai dengan pertambahan penduduk serta memperbaiki lingkungan perumahan yang sudah ada.
2. Karya, yaitu penyediaan lapangan kerja. Dapat dilakukan dengan penyediaan ruang untuk kegiatan perindustrian, perdagangan, pelabuhan, terminal serta kegiatan lain.
3. Marga, unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lain dalam kota atau dengan kota-kota daerah lainnya.
4. Suka, Memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
5. Penyempurnaan, unsur yang merupakan bagian penting bagi kota, termasuk fasilitas keagamaan, perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan utilitas/ keperluan umum.
Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional.
Masyarakat Pedesaan
Pengertian Desa
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Ciri - Ciri Desa
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :
1. Sistem kehidupan biasanya bersifat kekeluargaan.
2. Masyarakatnya bersifat homogen seperti dalam hal mata pencaharian, agama dan adat istiadat.
3. Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam bila dibandingkan dengan masyarakat lain diluar wilayahnya.
4. Mata pencaharian utama para penduduk biasanya bertani.
5. Corak kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi faktor geografis.
6. Jarak antara tempat bekerja dan rumah tinggal tidak terlalu jauh.
Gotong - Royong
Bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan disebut juga Gotong royong. Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila,hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia. Contohnya seperti :
1. Bahu membahu dalam pembangunan desa.
2. Membersihkan lingkungan bersama.
3. Adanya sistem ronda untuk menjaga lingkungan.
4. Saling membantu sesama warga.
Sifat dan Hakikat
Masyarakat desa yang agraris dipandang sebagai masyarakat yang tenang, hal itu terjadi karena sifat kekeluargaan sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah. Tetapi dalam masyarakat desa terdapat pula perbedaan pendapat atau paham yang menyebabkan ketegangan sosial.
Gejala Masyarakat Pedesaan
Di dalam masyarakat pedesaan terdapat gejala yang menyebabkan ketegangan-ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial tersebut antara lain.
1. Konflik/ pertengkaran, pertengkaran biasanya berkisar masalah sehari-hari/ rumah tangga juga pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan dsb.
2. Kontroversi/ pertentangan, disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan/ adat istiadat, psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna.
3. Kompetisi/ persaingan, dapat besifat positif maupun negatif. Positif bila wujudnya saling meningkatkan prestasi dan produksi, negatif bila berhenti pada sifat iri.
4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan.
Sistem Budaya Petani Indonesia
Sejarah perjuangan hidup umat manusia hanya akan berujung pada dua latar belakang budaya, budaya petani dan budaya pedagang. Indonesia, secara sadar mentransformasi budaya petani ke dalam budaya industri. Dan budaya itu pula yang menjiwai budaya industrinya. Apa dan bagaimana “budaya petani” dan “budaya pedagang” dapat tergambar dalam kisah sederhana.
Unsur Desa
Unsur – unsur Desa :
1. Daerah
2. Penduduk
3. Corak kehidupan
4. Unsur gotong royong
Fungsi Desa
Fungsi desa dlm hubungannya dengan kota sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.
Kesimpulan : Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota, namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa,begitu juga sebaliknya.
Sumber :
http://about-interesting.blogspot.com/2013/01/perbedaan-masyarakat-kota-dan-desa.html
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/tipe-tipe-masyarakat-dalam-perubahan/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/03/hubungan-masyarakat-desa-dan-kota-513176.html
https://madchocolate.wordpress.com/tag/masyarakat/
http://penulisinspirasi.blogspot.com/2012/12/tugas-isd-6.html
http://sosialsosiologi.blogspot.com/2012/12/definisi-masyarakat.html